Sabtu, Januari 11, 2014

KOMUNITAS IKET SUNDA JALIN SILATURAHMI UNTUK MENGANGKAT AJEN BUDAYA SUNDA

KIS NGABOGAAN TEKAD NANJERKEUN KASUNDAAN DINA AJEN RASA NU KARASA


Majalengka,Aktual.id

Komunitas Iket Sunda are Majalengka dalam rangka mempererat tali silaturahmi mengadakan riungan ( Kumpul ) di Bumi Ageung Desa Ciranjeng Kecamatan Cingambul ( Rumah Kediaman Kolonel laut Nuryasa/yang akrab di panggil pa yasa ).Hadir diantaranya Padepokan Talaga Manggung,Komunitas budaya Sunda Sanggar Seni Gosali dari Kadipaten Majalengka yang di pimpin oleh Ambu Tini,serta komunitas Kasundaan,hadir pula Ketua Umum KIS area Majalengka Erry.

Ajang silaturahmi ini bukan hanya untuk sekedar berkumpul tapi menggali kembali ( ngaguar ) budaya sunda,yang saat ini sudah hampir terlupakan oleh generasi masa kini dengan hadirnya budaya budaya asing.Budaya Sunda yang kaya dan penuh normatik santun dan ramah serta filosopi kehidupan perlu di lestarikan dan di mumule sebagai kearifan Lokal.Budaya Sunda yang punya jati diri sendiri oleh Komunitas Iket Sunda akan berusaha di lestarikan dan di kembangkan kembali melalui beragam kegiatan budaya Sunda.
Ais Pangampih ( Sesepuh/Bares Olot ) Komunitas Iket Sunda area Majalengka Letkol Nuryasa ( biasa di sapa pa Yasa ) di sela sela silaturahmi mengatakan Budaya Sunda yang sangat luhur dan punya nilai Norma kehidupan yang tinggi perlu untuk di jaga dan di lestarikan,Pa Yasa mengatakan salah satu warisan budaya sunda adalah iket,di sunda itu banyak ragam bentuk iket yang masing masing punya arti dan makna tersendiri,Iket yang merupakan kehormatan bagi pemakainya adalah simbol jati diri yang sarat dengan nilai Budaya.Menurut Pa Yasa dalam tali persaudaraan ini warga Sunda harus Silih Asah,Silih Asuh dina ajen rasa nu karasa,Dalam makna IKET menurutnya iket itu awalnya 4 Sudut yang di lipat jadi segitiga mengandung makna Akal,Pikir dan Rasa

 Dikesempatan ini pula di peraktekan cara memasang iket,salah satunya cara memakai iket yang di sebut iket Rajagaluh atau Iket Cakraningrat,dan makna filosopi iket ini Menurut Agan dari Rajagaluh merupakan cikal bakal iket yang di pakai oleh para wali sanga dan sampai sekarang masih di gunakan oleh para Kiai walau motif dan warna sudah berubah jadi putih yang melambangkan kesucian.
Budayawan dan sejarahwan Rahmat Iskandar dalam kesepatan dialog membuka kembali budaya sunda dari sisi SYAHADAT SUNDA,Sahadat Sunda adalah suatu cara Bersaksi ( Nyaksi/sunda red),jadi dalam adat budaya sunda yang jauh sebelum Islam sudah ada suatau kebiasaan yang sesuai dengan ajaran Islam,maka tak heran ketika ajaran Islam masuk mudah di terima oleh warga Sunda.Rahmat Juga mengatakan Urang Sunda harus bangga kalau kita berkaca pada sejarah jaman kerajaan karena kerajaan Sunda satu satunya kerajaan yang ada di Nusantara yang tidak bisa di taklukan oleh Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk dengan patihnya Gajah Mada,mereka tidak bisa menaklukan kerajaan Sunda ( Galuh ).

Syamsul Bahri/Uus

1 komentar:

  1. Ralat H. Heri bukan ketua kis jabar, dan bukan H heri namanya Erry Sukmana Ketua KIS majalengka, adapun pa yasa adalah ais pangampih / kasepuhan KIS majalengka

    BalasHapus