MASIH BANYAK KECURANGAN DAN ADA INDIKASI KEBERPIHAKAN PANITIA 11
Proses Pilkades yang merupakan pesta Demokratis di tingkat desa yang semestinya menjadi pembelajaran politik demokrasi bagi masyarakat dalam menentukan calon pemimpin di pemerintahan desa.Namun kenyataannya implementasi dilapangan masih banyak terdapat berbagai kendala.Hal lain yang juga menjadi kendala tercorengnya PILKADES adalah dari sisi anggaran pelaksanaan pilkades yang cukup besar yang di bebankan pada para calon kepala desa,biaya pilkades bisa mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.Jelas hal ini akan menciutkan nyali masyarakat yang punya potensi jadi pemimpin tapi terganjal biaya,
Pelaksanaan PILKADES Desa Cinta Asih Kecamatan Cingambul Kab Majalengka yang dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2013 lalu,sampai kini masih menjadi polemik,Dugaan adanya kecurangan dalam pelaksanaan PILKADES di desa Cinta Asih,di ungkap oleh kubu H Enda bersama kuasa hukumnya..Menurut H Enda,ia kini telah mengantongi beberapa bukti kecurangan yang siap di ajukan ke PTUN,Enda lebih jauh mengatakan ada keberpihakan panitia 11 dan BPD Desa Cinta Asih pada salah satu calon,seperti para penduduk yang sudah tinggal di Tasik dan Ciamis ditarik kembali ke Cinta Asih dan di berikan hak pilih,Ada juga yang memanipulasi data penduduk seperti penambahan usia hingga mempunyai hak pilih ( kubu H Enda sudah mengantongi Ijazah sebagai bukti ), dan bukti kecurangan lainnya adanya hak pilih yang bisa 2 X menggunakan hak pilihnya.Dari dasar dan bukti inilah pihaknya sudah melayangkan surat keberatan melalui kuasa Hukumnya kepada pihak PEMKAB Majalengka dan Kecamatan Cingambul,Kubu Enda berharap adanya pengulangan pilkades di desa Cinta asih agar pesta demokratis ini bisa berjalan JURDIL.
Pihak H Enda juga menuding kepada pihak Kecamatan Cingambul yang tidak netral,seperti mengirim utusannya ( Sekcam ) untuk berangkat ke cikarang guna menemui Ketua Panitia 11 yang kini tinggal di Cikarang Jawa Barat.
Ketua BPD Desa Cinta Asih Kartono yang juga sebagai pengajar ( Guru ) di SDN Cinta Asih,ketika di temui oleh Aktual.id mengatakan kalau di bilang saya sebagai ketua BPD tidak netral itu tidak benar,saya ( Kartono ) berusaha bersikap netral tidak adanya keberpihakan pada salah satu calon,Adapun yang di tudingkan adanya kecurangan menurut Kartono itu hanya sebatas kesalahan teknis panitia 11 dalam mendata dan mencatat data penduduk saja,maklum waktu yang serba singkat dan padatnya tugas panitia hingga mereka mungkin kurang teliti seperti kesalahan mencatat umur ( usia ),Ketika disinggung seandainya ada pengulangan PILKADES,Kartono tidak mengharapkan adanya pengulangan,hal ini demi menjaga stabilitas dan kondusifitas Masyarakat Desa Cinta Asih dan bila harus ada pengulangan pilkades dirinya siap mundur dari jabatan ketua BPD.Kartono juga menepis adanya tudingan mendatangkan warga dari Kab Ciamis dan Tasik malaya,Kartono menjelaskan mereka itu masih warga masyarakat Desa Cinta Asih yang merantau di Ciamis dan Tasik,karena mereka dalam buku kependudukan desa masih tercatat sebagai warga Desa Cinta Asih,mereka belum mengajukan surat pindah.Kartono sebagai ketua BPD memohon kejelasan perlindungan hukum dari pihak pemerintahan,jangan sampai dengan adanya permasalahan seperti ini BPD menjadi sasaran
Camat Kecamatan Cingambul,Drs H.D Wahyudin MM.MMPd yang di dampingi Kasi Pemerintahan Sambas SIp di ruang kerjanya mengatakan kalau pihak Kecamatan Sudah menjalankan tupoksinya sesuai dengan PERDA No 14 Tahun 2006 tetang pemerintahan Desa dan PERBUP No 7 Tahun 2007.Dimana pihak kecamatan hanya sebatas pembina dan pembimbing Teknis pelaksanaan PILKADES agar berjalan sesuai dengan aturan.Wahyudin menepis kalau pihak kecamatan ikut campur pada pelaksanaan Pilkades apalagi sampai ada keberpihakan kepada salah satu calon,Menurut Wahyudin semua pelaksanaan ada di Panitia 11 dan BPD sebagai pemegang otoritas kegiatan.Camat menjelaskan kenapa Sekcam harus menemui Ketua Panitia 11 ke cikarang itu bukan atasnama pemerintahan tapi sebagai PENGAWAS,karena posisi Sekcam dalam hal ini ia sebagai ketua PENGAWAS PILKADES.
OKNUM PEGAWAI KECAMATAN YANG TIDAK PUNYA ETIKA
Inilah Oknum PNS pegawai stap kecamatan Cingambul yang kurang ber atika,di ruang pelayanan ia dengan seenak udelnya duduk di atas meja sedangkan yang lainnya duduk di kursi,Dimana pelayanan pada masyarakat mungkin di mata si oknum ini sangat rendah.
Sekcam Cingambul Drs Iing ketika di minta tanggapannya mengatakan ia akan segera membina Oknum yang kurang sopan itu,ini tanggung jawab saya sebagai sekcam kata Iing.
Syams/Uus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar