Selasa, Februari 04, 2014

MASYARAKAT KUNINGAN ANTUSIAS SAMBUT SBY

PRESIDEN BERIKAN MOTIVASI PADA PELAJAR DI KABUPATEN KUNINGAN


Kuningan,Aktual.id

Agenda kunjungan kerja Presiden RI dibeberapa daerah di Jawa Barat,Kuningan diantaranya Kabupaten tujuan kunjungan kerja SBY.Masyarakat Kabupaten Kuningan sangat antusias menyambut kedatangan orang nomor 1 di Negeri ini,tanpa menghiraukan rintik hujan yang tak kunjung berhenti,Masyarakat ingin melihat bapak negeri dari dekat.
Lawatan SBY di kabupaten Kuningan,meninjau pabrik pengolahan ubi jalar di bandorasa,penanaman pohon di area Kuningan Islamic Centre,serta ke SMPN 1 Kuningan.


Presiden dan ibu melakukan gerakan penghijauan di area Kuningan Islamic Centre,

Presiden saat tiba di halaman SMPN 1 Kuningan.,SBY dan rombongan di sambut oleh kreasi seni dari hasil ekstrakurikuler terbaik,siswa siswi SMPN 1 Kuningan,dalam kesempatan ini SBY memberikan motivasi pada para pelajar SMPN 1 Kuningan khususnya dan Umumnya semua pelajar yang ada di Kabupaten Kuningan "Senang bisa datang ke Kuningan dan bertemu dengan kalian,Belajar yang giat untuk masa depan yang lebih cerah" ujar SBY.


Selasa (4/2) pagi, Presiden SBY dan Ibu Ani mengunjungi SMPN 1 Kuningan. Cuaca yang kurang mendukung disertai hujan rintik-rintik tidak mematahkan antusiasme murid-murid, guru, dan masyarakat sekitar untuk dapat bertemu langsung Presiden. Kegiatan belajar mengajar di sekolah ini memang tidak dihentikan. Namun para siswa yang sebagian besar masih berada di kelas tampak tidak sabar menunggu kehadiran Kepala Negara.

Sekelompok siswa yang tergabung dalam grup vokal menyambut SBY dan Ibu Ani dengan lagu Mentari Bersinar. Tak disangka, Presiden SBY ikut bernyanyi bersama. Para siswa dan guru di SMPN 1 Kuningan pun langsung bersorak kegirangan.

Dalam kunjungannya ini, Presiden SBY dan Ibu Ani berbagi cerita mengenai penanganan bencana, termasuk memberikan wejangan mengenai bagaimana seharusnya bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri untuk tanggap bencana, baik secara pengetahuan dan teknologi.

Diakhir kunjungan, Presiden memberikan pesan tertulis di aula sekolah, yang berbunyi "Belajar sekarang, sukses di masa datang." Presiden juga memberikan bantuan dana bagi sekolah untuk pengembangan seni dan olahraga yang harus ditingkatkan secara seimbang.

Dua kali meraih Penghargaan Adiwiyata menunjukkan SMP Negeri 1 Kuningan, Jawa Barat, adalah sekolah yang peduli lingkungan. Bukan saja fisik, namun juga lingkungan belajar mengajar. Presiden berharap SMPN 1 Kuningan terus mempertahankan prestasinya. Tak hanya terkenal di Indonesia, semoga sampai manca negara.


"Dengan rangkaian proses yang sederhana, kita dapat mengekspor ubi jalar ke Korea dan Jepang. Saya Bangga," kata Presiden SBY pada saat mengunjungi PT Galih Estetika Indonesia, eksportir ubi jalar pertama di Indonesia, Selasa (4/2) pagi, di Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Perusahaan ini memproduksi ubi jalar yang diekspor ke Korea dan Jepang. Sekiranya 500-600 ton ubi telah diekspor. Untuk keperluan ekspor, ubi jalar dipilih yang umbinya berwarna kuning mentega. Perusahaan menanam dua jenis ubi, lokal dan jenis Naruto yang bibitnya didatangkan dari Jepang. Nama Naruto diambil dari tokoh komik Jepang kegemaran anak-anak. Sedangkan bibit ubi lokal diambil dari Bogor. Pasokan ubi didatangkan langsung dari petani Kuningan, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kemitraan dengan petani ini juga diharapkan dapat membantu pengembangan plasma.

Berbagai produk ubi jalar pun ditampilkan seperti keripik, tepung, hingga bahan baku kue untuk Jepang dan Korea. “Kalau melihat proses, perjuangan, teknologi dan ketelitiannya, semua yang ada disini dalam kondisi yang siap luar biasa,” ungkap Presiden.

Presiden harap agar kualitas dan kinerja dipertahankan, mengingat ubi jalar adalah salah satu ekspor unggulan Indonesia ke mancanegara.

Kunjungan pabrik ubi jalar ini merupakan kunjungan kerja terakhir Presiden SBY di Provinsi Jawa Barat. Presiden SBY dan Ibu Ani kemudian bertolak ke Cirebon untuk naik kereta api menuju Pekalongan, Jawa Tengah pada siang harinya



Syamsul Bahri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar