Talaga,Aktual.id
Mencintai dan melestarikan budaya leluhur merupakan satu hal yang sangat positif dalam memaknai apa yang terkandung dalam nilai nilai budaya itu sendiri.Nilai budaya yang sangat tinggi dan penuh dengan makna baik untuk di jadikan pembelajaran dalam kehidupan masyarakat,dan hal ini juga bisa untuk menjaga budaya budaya asing yang mudah masuk dalam kehidupan sekarang di era globalisasi informatika.
Melihat fenomena moralitas pada masyarakat apalagi generasi sekarang,yang sudah meningalkan budaya leluhur,karena terjadinya degradasi moral,yang di sebabkan banyaknya pengaruh budaya asing yang tanpa tendeng aling aling masuk ke semua lini kehidupan masyarakat.Maka dibawah kepimimpinan Kepala desa Arif Rahman Desa Mekar Raharja Kec Talaga Kab Majalengka mencoba membangkitkan kembali rasa cinta pada budaya sendiri,Arif Rahman memulai dari internal pemerintahan,di mana pada setiap hari kamis semua perangkat desa di wajibkan memakai pakaian adat sunda.
Kepala Desa Mekar Raharja Arif Rahman kepada Aktual mengatakan,ia merasa prihatin melihat tatanan kehidupan masyarakat saat ini yang sudah tidak lagi mencintai budayanya,kini masyarakat lebih gandrung pada budaya baru ( asing ),yang kadang menurut mereka di pandang lebih gaul ( modern ),padahal menurut Arif budaya asing itu sendiri kadang bertolak belakang dengan budaya kita dan agama.Arif Rahman dalam hal ini merasa tersentuh untuk menata kembali tatanan kehidupan masyarakat agar bisa mencintai budaya sendiri,dan bisa memilah hal yang lebih positif bagi kehidupan bermasyarakat,seperti sipat gotong royong yang menjadi ciri khas kehidupan kita sebagai orang timur kini sudah mulai di tinggalkan dan masyarakat lebih memilih hidup individual.Maka ia (Arif Rahman ) memulai langkahnya dalam mengembalikan nilai luhur budaya diawali dari internal pemerintahannya,atas dasar otoritas desa maka di putuskan untuk setiap hari Kamis semua perangkat desa di wajibkan memakai pakaian adat sunda.Mengapa harus ada ketentuan itu ?,Arif Rahman menjelaskan memulai suatu tujuan atau langkah di mulai dari hal yang kecil,seperti memakai pakaian adat minimal 1X dalam seminggu,ini bisa mengembalikan rasa bangga dan cinta pada budaya sendiri.
Desa Mekar Raharja juga tidak sebatas pada budaya saja tapi mulai penataan dalam tertib aparatur,Arif Rahman menerapkan kedisiplinan yang tinggi kepada semua perangkatnya,hal ini demi teroftimalkannya pelayanan kepada masyarakat.
Dari hasil penataan itu sendiri kini desa Mekar Raharja terlihat hidup, setiap harinya ada siklus kegiatan.Desa Mekar Raharja juga merupakan desa yang sudah menguasai IT,seperti mempunyai blog ( BLOG) desa untuk mempublikasikan setiap moment kegiatan desa demi transfaransi kepada masyarakatnya.
Kegiatan lain yang kini rutin di adakan dalam rangka membangkitkan kembali seni budaya sunda,seperti latihan pencak silat,dan seni lainnya .
Syamsul Bahri
Salut atas kepemimpinan aki kuwu Arif, kalau boleh tau nama websitenya apa (blog) desa?
BalasHapushttp://www.desamekarraharja.blogspot.com
BalasHapus