Sabtu, Desember 21, 2013

DIALOG SEJARAH KERAJAAN TALAGA DALAM RANGKA MILANGKALA TALAGA KA 720



Majalengka,Aktual.id

Dalam rangka peringatan HUT TALAGA dan Milangkala KERAJAAN TALAGA MANGGUNG,kembali mencoba meluruskan sejarah melalui acara dialog sejarah dan bedah buku Kerajaan Talaga yang dsusun oleh Nina H Lubis.

Acara dialog yang berlangsung di halaman musium Talaga Manggung,dengan nara sumber Prof Nina H Lubis sebagai penyusun buku dan TB Hasanudin ( pituin putra Talaga),Dialog interaktif juga di hadiri para tokoh sepuh Talaga,keluarga besar Talaga Manggung,dan para tamu undangan.


Dalam pengantarnya TB Hasanudin mengatakan bahwa penggalian kembali sejarah dan budaya merupakan kearifan lokal  yang perlu di lestarikan dan terus di mumule ( di pelihara ),menurutnya kearifan lokal itu sendiri meliputi,Memelihara ( ngamumule) seni budaya leluhur,dan memelihara sifat Gotong Royong sebagai ciri kehidupan bangsa kita.TB Hasanudin juga mewanti wanti kalau keberadaan musium Talaga Manggung jangan sampai terkontaminasi oleh kepentingan politik karena musium itu sendiri milik semua orang dari bermacam golongan,Musium harus menjadi payung bermacam kepentingan.semua orang boleh masuk ke dalam kegiatan ini jangan ada lagi pertanyaan Asal usul seseorang yang ingin ikut andil di dalam kegiatan budaya.Selain itu TB Hasanudin mengatakan kalau Talaga ini adalah cikal bakalnya Majalengka karena lahirnya lebih dulu Kerajaan Talaga Manggung dari pada Majalengka,TB Hasanudin mengatakan kalau pusat pemerintahan yang dulu di talaga dan di pindah ke Majalengka itu hanya karena kepentingan politik dari kaum penjajah belanda agar kekuatan Talaga bisa di lumpuhkan.Lebih jauh TB Hasanudin menceritakan bahwa musium Talaga Manggung yang sempat di bakar oleh grombolan DI/TII hingga kehilangan bentuk bangunan dan beberapa Pusaka peninggalan Kerajaan Talaga Manggung banyak yang hilang.TB Hasanudin juga dalam kesempatan ini berjanji akan menyumbangkan benda benda pusaka koleksinya kepada Musium Talaga Manggung jika musium sudah di benahi agar layak sebagai mana mestinya Musium.


Prof Nina H Lubis dalam dialog ini lebih mengarah pada pengutan sejarah Kerajaan Talaga yang berdasarkan dari hasil penelitian dan pendekatan dari bukti sejarah,Nina menyimpulakan kalau kerajaan Talaga Manggung ini merupakan kerajaan yang istimewa di tatar sunda karena satu satunya kerajaan Budha di tanah sunda.Nina juga menyampaikan kepada warga talaga dan para sepuh Talaga yang masih menyimpan berbagai dokumen atau pusaka lainnya yang identik atau ada kaitannya dengan kerajaan Talaga harus ikut peduli dan menyerahkannya pada Musium.dan menurut Nina hal ini sudah di atur oleh undang undang no11 tahun 2010 tentang cagar Budaya.Nina juga mrnyampaikan pada jaman kerajaan Talaga sudah terjadi hubungan internasional dengan beberapa bukti adanya peninggalan peninggalan yang bertuliskan huruf cina di situs sanghiang.


Tokoh sepuh Talaha H SE Teja Kusmana dalam kesempatan penyampaian sarannya ia mengatakan kalau kerajaan Talaga adalah Kerajaan yang sangat kuat dan mempunyai nilai sejarah dan Budaya yang sangat tinggi sebagai budaya lokal yang perlu terus di pelihara ,Teja juga mengatakan walau awalnya kerajaan talaga adalah kerajaan Budha namun seiring perkembangan jaman akhirnya kerajaan Talaga juga mempunyai masa kemasan di era Agama islam dengan beberapa bukti kuatnya pengaruh islam di kerajaan Talaga banyak peninggalan yang bercirikan Islam,seperti adanya masjid peninggalan kerajaan yang ada di blok makam sekarang.

Kesimpulan dari hasil dialog sejarah ini juga ada nya kelanjutan dari penelitian akan sejarah kerajaan untuk lebih menguatkan sejarah,dan di harapkannya adanya pro aktif dari pemerintah agar terus terpeliharanya musium Talaga Manggung sebagai aset budaya derah.serta ada harapan untuk membenahi Musium agar bisa layak sebagai musium.

Syamsul Bahri








Tidak ada komentar:

Posting Komentar