Senin, Desember 23, 2013

KERAJAAN TALAGA MANGGUNG PADA MASA VOC BELANDA





Pemerintahan Dipati Suwarga
Pengganti Pangeran Surawijaya ialah Dipati Suwarga [?--Lihat bawah!]yang menikah dengan Putri Nunuk dan berputera 2 orang, yaitu Pangeran Dipati Wiranata dan Pangeran Secadilaga atau pangeran Raji.
Pangeran Surawijaya wafat dan digantikan oleh Pangeran Dipati Wiranata [?--Lihat atas!] dan setelah itu diteruskan oleh puteranya Pangeran Secanata Eyang Raga Sari yang menikah dengan Ratu Cirebon mengantikan Pangeran Secanata. Arya Secanata memerintah ± tahun 1962. Pengaruh V.O.C. sudah terasa sekali, hingga pada tahun-tahun tersebut pemerintahan di Talaga diharuskan pindah oleh V.O.C. ke Majalengka. Karena hal inilah terjadi penolakan sehingga terjadi perlawanan dari rakyat Talaga.Peninggalan masa tersebut masih terdapat di museum Talaga berupa pistol dan meriam.
Pengetahuan kita tentang kerajaan-kerajaan klasik pra Islam di Jawa Barat mungkin terbatas pada Tarumanagara dan Sunda (Pajajaran) atau Galuh. Hal tersebut tak bisa dipungkiri, memang, karena sumber-sumber primer tentang kerajaan-kerajaan tersebut ada, meski itu pun masih terbatas.

Pemahaman kesejarahan kita akan Kerajaan Talagamanggung (selanjutnya disebut Kerajaan Talaga saja) rupanya cukup gelap. Kita tak memiliki sumber sejarah yang utuh dan kuat mengenai keberadaan kerajaan ini, kecuali sumber sekunder yakni Babad Talaga dan beberapa tradisi lisan (legenda) yang tersebar di masyarakat setempat, yakni masyarakat Kacamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Padahal, keberadaan kerajaan ini terkait erat dengan Kerajaan Galuh, salah satu kerajaan terbesar di Jawa Barat—selain Sunda-Pakuan—yang juga pernah secara bergilir menjadi pusat/ibukota Kerajaan Sunda.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar