Pemerintahan
Dipati Suwarga
Pengganti Pangeran
Surawijaya ialah Dipati Suwarga [?--Lihat bawah!]yang menikah dengan Putri
Nunuk dan berputera 2 orang, yaitu Pangeran Dipati Wiranata dan Pangeran
Secadilaga atau pangeran Raji.
Pangeran
Surawijaya wafat dan digantikan oleh Pangeran Dipati Wiranata [?--Lihat atas!] dan setelah itu
diteruskan oleh puteranya Pangeran Secanata Eyang Raga Sari yang menikah dengan
Ratu Cirebon mengantikan Pangeran Secanata. Arya Secanata memerintah ± tahun
1962. Pengaruh V.O.C. sudah terasa sekali, hingga pada tahun-tahun tersebut
pemerintahan di Talaga diharuskan pindah oleh V.O.C. ke Majalengka. Karena hal
inilah terjadi penolakan sehingga terjadi perlawanan dari rakyat
Talaga.Peninggalan masa tersebut masih terdapat di museum Talaga berupa pistol
dan meriam.
Pengetahuan
kita tentang kerajaan-kerajaan klasik pra Islam di Jawa Barat mungkin terbatas
pada Tarumanagara dan Sunda (Pajajaran) atau Galuh. Hal tersebut tak bisa
dipungkiri, memang, karena sumber-sumber primer tentang kerajaan-kerajaan
tersebut ada, meski itu pun masih terbatas.
Pemahaman
kesejarahan kita akan Kerajaan Talagamanggung (selanjutnya disebut Kerajaan
Talaga saja) rupanya cukup gelap. Kita tak memiliki sumber sejarah yang utuh
dan kuat mengenai keberadaan kerajaan ini, kecuali sumber sekunder yakni Babad
Talaga dan beberapa tradisi lisan (legenda) yang tersebar di masyarakat
setempat, yakni masyarakat Kacamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Padahal, keberadaan kerajaan ini terkait erat dengan Kerajaan Galuh, salah satu
kerajaan terbesar di Jawa Barat—selain Sunda-Pakuan—yang juga pernah secara
bergilir menjadi pusat/ibukota Kerajaan Sunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar